Berani Coba? Snake Wine, Minuman Tradisional Unik dengan Ular Hidup di Dalamnya
Habered – Snake wine adalah minuman tradisional yang berasal dari negara-negara Asia seperti Vietnam, Tiongkok, dan Thailand. Minuman ini dibuat dengan merendam ular berbisa utuh, biasanya kobra, ke dalam botol berisi arak atau anggur beras. Ular yang digunakan biasanya masih hidup saat dimasukkan ke dalam botol, sehingga pose dan bentuknya tetap dramatis saat disajikan.
Sejarah snake wine dipercaya sudah berlangsung lebih dari 2.000 tahun, terutama dalam praktik pengobatan tradisional Tiongkok. Minuman ini dianggap sebagai tonik kesehatan, yang diyakini dapat meningkatkan stamina, memperkuat kekebalan tubuh, dan menyembuhkan berbagai penyakit, seperti rematik atau sakit punggung.
Ada dua jenis:
“Baca Juga: Henna Night, Tradisi Penuh Warna Menjelang Pernikahan”
Alkohol tingkat tinggi di dalamnya berfungsi untuk menetralkan racun ular, sehingga dianggap aman diminum. Namun, efek kesehatan dari minuman ini belum didukung bukti ilmiah yang kuat, dan klaimnya lebih bersifat tradisional atau budaya.
Minuman ini memiliki aroma tajam, rasa pahit dan menyengat, serta aftertaste yang hangat, mirip dengan minuman herbal kuat. Biasanya diminum dalam porsi kecil, layaknya obat tradisional, bukan sebagai minuman santai.
Meski dianggap warisan budaya, wine menuai kontroversi karena praktiknya yang dianggap tidak beretika dan membahayakan hewan. Banyak aktivis hak hewan mengecam proses pembuatan snake wine, terutama karena ular sering dimasukkan hidup-hidup ke dalam alkohol.
Selain itu, beberapa negara melarang ekspor atau penjualan wine ini karena mengandung spesies ular yang dilindungi dan risiko kesehatan dari produk yang tidak diproses secara higienis.
Snake wine adalah minuman eksotis yang mencerminkan perpaduan antara tradisi kuno dan keyakinan pengobatan Timur. Namun, di tengah dunia modern yang semakin sadar akan hak hewan dan keamanan pangan, relevansi wine ini semakin dipertanyakan.
This website uses cookies.