Perayaan Tsechu: Festival Penuh Warna yang Memikat di Bhutan
Habered – Perayaan Tsechu di Bhutan adalah festival ikonik yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas negara kecil di Pegunungan Himalaya. Bhutan dikenal sebagai negeri yang menjunjung tinggi tradisi, dan perayaan Tsechu menjadi salah satu momen terpenting bagi masyarakat. Festival ini tidak hanya bermakna keagamaan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi warga untuk berkumpul, mempererat hubungan sosial, serta mencari berkah.
Tsechu adalah festival keagamaan tahunan yang diselenggarakan untuk menghormati Guru Rinpoche atau Padmasambhava, tokoh penting yang membawa ajaran Buddha Vajrayana ke Bhutan pada abad ke-8. Masyarakat Bhutan meyakini bahwa dengan menghadiri Tsechu, mereka akan mendapatkan berkah, menghapus dosa, dan menambah pahala untuk kehidupan mendatang.
“Simak Juga: Suku Sentinel, Suku Paling Terisolasi dan Misterius di Dunia”
Perayaan ini biasanya berlangsung selama beberapa hari, dengan puncak acara pada hari kesepuluh bulan lunar, yang menjadi asal nama “Tsechu” (artinya hari kesepuluh).
Ciri khas Tsechu yang paling menonjol adalah tarian topeng tradisional atau Cham Dance. Para biksu dan penari terlatih mengenakan topeng warna-warni serta kostum yang mencolok, lalu menampilkan tarian sakral yang penuh makna. Setiap gerakan tarian dipercaya membawa pesan spiritual dan menggambarkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Selain tarian, Tsechu juga diisi dengan ritual keagamaan, doa bersama, serta prosesi suci. Salah satu momen yang paling dinanti adalah ketika Thangka raksasa (lukisan religius) dibentangkan. Thangka ini biasanya hanya diperlihatkan satu kali dalam setahun sebagai simbol berkah besar.
Tsechu bukan hanya momen religius, tetapi juga kesempatan bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk berkumpul, berdagang, dan menjalin silaturahmi. Warga mengenakan pakaian tradisional terbaik mereka, yaitu gho untuk pria dan kira untuk wanita. Festival ini juga menjadi ajang pameran hasil kerajinan tangan dan kuliner khas Bhutan.
Suasana festival penuh dengan kegembiraan, tawa, dan warna-warni, menjadikannya salah satu daya tarik wisata budaya yang sangat diminati oleh turis lokal maupun internasional.
Tsechu menjadi salah satu simbol penting dari kekuatan budaya dan spiritual Bhutan yang tetap terjaga hingga kini. Meskipun zaman semakin modern, pemerintah dan masyarakat Bhutan berkomitmen menjaga kemurnian perayaan ini agar tidak kehilangan nilai sakralnya.
Dengan menghadiri Tsechu, baik sebagai peserta maupun pengunjung, kita tidak hanya menyaksikan keindahan budaya Bhutan, tetapi juga merasakan kedamaian dan kekuatan spiritual yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Negeri Naga Guntur ini.
“Baca Juga: Kanker Pankreas Tanpa Gejala, Kenali Tanda yang Muncul di Toilet”
This website uses cookies.