Melukat: Ritual Suci Pembersihan Diri dalam Tradisi Hindu Bali
Habered – Dalam tradisi Hindu Bali, melukat bukan sekadar ritual spiritual, melainkan prosesi suci untuk membersihkan diri lahir dan batin dari segala energi negatif. Kata “melukat” berasal dari bahasa Sansekerta “lukat” yang berarti “membebaskan” atau “melepaskan.” Tujuannya adalah untuk menyucikan tubuh, pikiran, dan jiwa agar kembali selaras dengan alam dan Sang Pencipta.
Tradisi melukat dipercaya mampu menghilangkan unsur-unsur kotor dalam diri, seperti rasa cemas, iri hati, kesialan, bahkan penyakit non-fisik yang bersumber dari energi negatif. Ritual ini sering dilakukan oleh masyarakat Bali saat mengalami gangguan emosional, menghadapi masalah berat, atau saat menjalani fase baru dalam kehidupan.
Selain individu, tempat atau benda pun dapat “dilukat” agar kembali bersih secara spiritual.
“Simak Juga: Göbekli Tepe, Kuil Tertua yang Mengubah Sejarah Peradaban”
Melukat biasanya dilakukan di tempat-tempat yang dianggap suci, seperti:
Tempat-tempat ini memiliki aliran air suci (tirta) yang dipercaya mengandung kekuatan penyembuhan dan penyucian.
Air melukat bukan air biasa, ia dianggap sebagai medium spiritual yang diberkahi doa dan mantra oleh pemangku atau pendeta Hindu (sulinggih).
Ritual melukat biasanya dimulai dengan sembahyang, dilanjutkan dengan membasuh diri di bawah pancuran air suci sambil memanjatkan doa. Prosesi ini bisa dilakukan sendiri atau dalam kelompok, dan dipandu oleh seorang pemangku.
Setelah prosesi selesai, peserta akan diberi tirta (air suci) untuk diminum dan dipercikkan sebagai penutup.
Selain membersihkan energi negatif, melukat juga memberikan ketenangan batin, meningkatkan konsentrasi, serta membantu memperbaiki hubungan sosial dan emosional. Banyak yang merasa lebih ringan, damai, dan semangat setelah melakukan ritual ini.
Melukat adalah salah satu warisan budaya spiritual Bali yang sarat makna dan kekuatan penyembuhan. Bagi siapa pun yang mencari kedamaian batin atau ingin melepaskan beban emosional, ritual ini bisa menjadi alternatif yang menenangkan sekaligus memperdalam kesadaran spiritual.
“Baca Juga: Hanya Dokter yang Boleh Pakai Gelar di Tiket Pesawat, Mengapa?”
This website uses cookies.