Baby Mouse Wine: Minuman Tradisional Asal Tiongkok yang Bikin Merinding
Habered – Di antara berbagai minuman tradisional unik di dunia, baby mouse wine atau anggur tikus bayi menempati posisi yang cukup ekstrem. Minuman ini berasal dari Tiongkok, meskipun juga ditemukan dalam tradisi pengobatan di beberapa wilayah Asia Timur. Proses pembuatannya terbilang kontroversial: bayi tikus yang baru lahir, masih berusia beberapa hari dan belum berbulu, dimasukkan ke dalam botol berisi anggur beras, lalu dibiarkan terendam hingga berbulan-bulan agar berfermentasi.
Bagi sebagian orang, hanya mendengar proses ini sudah cukup membuat mual. Namun, dalam budaya tertentu, minuman ini dipercaya memiliki nilai pengobatan yang tinggi.
Masyarakat yang mengonsumsi baby mouse wine meyakini bahwa cairan hasil fermentasi tersebut dapat membantu menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari asma, sakit liver, hingga nyeri otot. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai tonik penambah vitalitas tubuh.
“Baca Juga: Blood and Milk, Minuman Tradisional Ekstrem Suku Maasai”
Meski begitu, para ilmuwan modern belum menemukan bukti medis kuat yang mendukung klaim tersebut. Banyak ahli kesehatan menilai minuman ini justru berpotensi menimbulkan risiko karena proses fermentasi yang tidak selalu higienis, serta kemungkinan adanya bakteri berbahaya.
Ketika diperkenalkan ke masyarakat Barat, wine tikus bayi sering dianggap menjijikkan dan tidak manusiawi. Banyak orang yang mengkritik metode pembuatannya, karena tikus bayi digunakan dalam keadaan hidup saat pertama kali dimasukkan ke dalam cairan. Hal ini menimbulkan perdebatan etis, khususnya di kalangan pencinta hewan.
Namun, di negara asalnya, minuman ini tetap dipandang sebagai bagian dari tradisi, bukan sekadar minuman ekstrem. Sama halnya dengan beberapa minuman fermentasi lain, wine tikus bayi dianggap warisan budaya yang memiliki nilai spiritual dan kesehatan.
Pertanyaan besar yang muncul adalah: apakah wine tikus bayi layak untuk dicoba? Dari sisi rasa, mereka yang pernah mencoba menggambarkannya sebagai mirip dengan arak beras yang sangat tajam dengan aroma menyengat. Sementara dari sisi keamanan, para pakar gizi dan kesehatan menyarankan untuk berhati-hati. Hal ini terutama bagi mereka dengan sistem imun lemah atau kondisi medis tertentu.
Pada akhirnya, baby mouse wine tetap menjadi minuman tradisional yang lebih banyak dikagumi karena keunikannya ketimbang benar-benar diminum oleh khalayak luas. Bagi sebagian orang, cukup mengetahui keberadaannya saja sudah cukup tanpa harus mencicipinya.
“Simak Juga: Keluarga Pasien Paksa Dokter Lepas Masker, IDI Ambil Langkah Hukum”
This website uses cookies.