Resmi! Paus Leo XIV Jadi Paus ke-267 dalam Sejarah Vatikan
Habered – Misa pelantikan Paus Leo XIV digelar secara khidmat pada Minggu, 18 Mei 2025, di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Pelantikan ini menandai dimulainya masa jabatan Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik. Ia menjadi paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, menjadikannya sosok bersejarah di Vatikan dan dunia.
Paus Leo XIV tiba di lokasi upacara dengan mobil paus berwarna putih, melambaikan tangan kepada puluhan ribu umat dan tamu undangan yang hadir. Dalam prosesi tersebut, ia menerima dua simbol kuat kepausan: cincin nelayan dan pallium, sebuah selendang wol khas yang diletakkan di pundaknya.
“Baca Juga: Laksa, Makanan Tradisional Singapura yang Disukai Banyak Orang”
Mata Paus tampak berkaca-kaca saat cincin nelayan dikenakan di jarinya. Paus seolah-olah menyadari beban berat memimpin umat Katolik sedunia yang berjumlah lebih dari 1,4 miliar jiwa. Ia kemudian mengatupkan tangan di dada, berdoa dalam diam sebelum memulai homilinya.
Dalam homilinya, Paus Leo XIV menekankan komitmennya untuk menjadi pelayan umat melalui dua dimensi utama: kasih dan persatuan. “Saya ingin agar keinginan besar pertama kita adalah gereja yang bersatu, tanda persekutuan, yang menjadi ragi bagi dunia yang berdamai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti berbagai luka dunia modern seperti kebencian, kekerasan, diskriminasi, dan kesenjangan ekonomi, menyerukan agar Gereja menjadi kekuatan yang menyembuhkan dan menyatukan.
Upacara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dunia. Dari Amerika Serikat hadir Menteri Luar Negeri Marco Rubio, sementara Presiden Peru Dina Boluarte dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy turut menyemarakkan momen sakral tersebut. Rusia mengirimkan Menteri Kebudayaan Olga Liubimova, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga tampak di antara para tamu kehormatan.
Protokol ketat mengatur tempat duduk para pejabat. AS dan Peru mendapatkan kursi baris depan karena status kewarganegaraan ganda Paus Leo XIV.
Kepemimpinan Paus Leo XIV menjadi babak baru setelah masa kepausan Paus Fransiskus selama 12 tahun yang dikenal progresif dan pro-pinggiran. Leo XIV diyakini membawa pendekatan yang lebih tradisional dan konsisten dengan nilai-nilai Agustinian yang menekankan pada kebenaran doktrin dan kedisiplinan spiritual.
Pelantikannya menandai bukan hanya transisi kepemimpinan. Namun, juga awal baru harapan akan Gereja yang lebih bersatu, inklusif, dan damai di tengah dunia yang terus bergolak.
“Simak Juga: Pentingnya Edukasi Kebersihan Menstruasi, PR Serius Sekolah”
This website uses cookies.